Pernahkah kamu bertemu dengan seseorang yang tanpa mengatakan apapun, tanpa alasan jelas kamu merasa lelah karenanya?
Jadi,
Frekuensi itu adalah tempat kita berada,setiap orang memiliki energi bawaan masing- masing,
yang terbentuk dari kebiasaan, pemikirannya , perasaannya.
dan bersumber dari dalam diri masing- masing.
meskipun tidak semua orang peka dalam merasakan energi orang lain.
energi inilah yang akhirnya memunculkan vibrasi yang bisa dirasakan oleh orang sekitarnya.
pemikiran manusia pun memancarkan sebuah getaran.
untuk beresonansi dengannya,
kita harus menyelaraskan pikiran, ucapan dan perbuatan kita dengan pikiran, ucapan dan tindakan.
kita mungkin akan bertemu dengan orang2 dengan latar belakang berbeda, dengan pengalaman maupun permasalahannya tersendiri.
sehingga masing- masing orang tersebut membawa energi masing- masing yang memancarkan sebuah getaran pada saat kita bertemu,
ibarat frekuensi radio, supaya terdengar enak, kita harus menyesuaikan salurannya. terkadang pun sudah sama frekuensinya, masih terdengar kurang enak. masih kurang jernih bahkan,
kita harus membenarkan posisi antena.
mengarahkan ke kiri ke kanan.
dalam kehidupan nyata kita harus mampu beradaptasi menyesuaikan diri, sehingga tercipta komunikasi suasana yang harmoni.
lantas bagaimana kalau sudah dicari2 frekuensinya tapi tidak teresonasi.
ya tidak masalah juga.
it's okay not to be okay.
percaya saja ini bukan salahmu,
contoh lainnya lagi,
ketika kita menghadiri sebuah seminar motivasi, yang nantinya menghadiri ya orang yang 1 frekuensi ingin mengikuti.
pemancar vibrasi adalah pembicara itu.
hasil yang didapatkan setelah seminar adalah transferan energi dari si pembicara.
meskipun tidak semua orang peka dalam merasakan energi orang lain.
energi inilah yang akhirnya memunculkan vibrasi yang bisa dirasakan oleh orang sekitarnya.
pemikiran manusia pun memancarkan sebuah getaran.
untuk beresonansi dengannya,
kita harus menyelaraskan pikiran, ucapan dan perbuatan kita dengan pikiran, ucapan dan tindakan.
kita mungkin akan bertemu dengan orang2 dengan latar belakang berbeda, dengan pengalaman maupun permasalahannya tersendiri.
sehingga masing- masing orang tersebut membawa energi masing- masing yang memancarkan sebuah getaran pada saat kita bertemu,
ibarat frekuensi radio, supaya terdengar enak, kita harus menyesuaikan salurannya. terkadang pun sudah sama frekuensinya, masih terdengar kurang enak. masih kurang jernih bahkan,
kita harus membenarkan posisi antena.
mengarahkan ke kiri ke kanan.
dalam kehidupan nyata kita harus mampu beradaptasi menyesuaikan diri, sehingga tercipta komunikasi suasana yang harmoni.
lantas bagaimana kalau sudah dicari2 frekuensinya tapi tidak teresonasi.
ya tidak masalah juga.
it's okay not to be okay.
percaya saja ini bukan salahmu,
contoh lainnya lagi,
ketika kita menghadiri sebuah seminar motivasi, yang nantinya menghadiri ya orang yang 1 frekuensi ingin mengikuti.
pemancar vibrasi adalah pembicara itu.
hasil yang didapatkan setelah seminar adalah transferan energi dari si pembicara.
kenapa seperti itu?
karena 70% dari tubuh adalah air dan sifatnya?
menyerap.
Intinya, milikilah frekuensi mu sendiri kalau tidak, mau tidak mau kamu harus mengikuti frekuensi orang lain.
ingin mengendalikan hidup atau ingin hidupmu dikendalikan?
life is choice.
Intinya, milikilah frekuensi mu sendiri kalau tidak, mau tidak mau kamu harus mengikuti frekuensi orang lain.
ingin mengendalikan hidup atau ingin hidupmu dikendalikan?
life is choice.
Comments
Post a Comment